Kamis, 16 Juni 2011

Posting 4

Peradaban merupakan kebudayaan sebagai hasil kreatifitas manusia

asal kata peradaban  yaitu adab yaitu kebiasaan,sopan santun yang terjadi dalam kehidupan manusia.kebiasaan yang dilakukan terus menerus dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari itu berawal dari kreatifitas manusia.
kenapa manusia bisa mencipta suatu peradaban yang merupakan kebudayaan sebagai hasil kreatifitas manusia ?itu bisa terjadi karena manusia mempunyai akal fikiran untuk mencipta,dengan akal tersebut manusia bisa menciptakan berbagai peradaban dan peradaban  tersebut akan melekat dan menjadi bagian dari kehidupan manusia itu sendiri.

itulah sebabnya mengapa peradaban sebagai hasil kreatifitas manusia

Posting 3

Manusia sebagai makhluk beradab dan masyarakat adabdalam perkembanganya bisa jatuh dalam perilaku kebiadaban?
manusia yang beradab ialah manusia yang tau mengenai atauran dan menjungjung tunggi nilai-nilai moral dan intelektualitas.semakin tinggi tingkat intelektualitas pendidikan seseorang maka akan membuat suatu bangsa dikatakan memiliki peradababan.tidak sedikit  bangsa yang memiliki peradaban menjadi bangsa atau seseorang yang beradab.harusnya semakin  tinggi tingkat intelektulitas harus di tunjang dengan perilaku yang beradab.
dan apabila makhluk beradab dan masyarakat yang beradab dalam perkembangannya,bisa jatuh dalam kebiadaban dikarenakan  tidak bisa mengendalikan cipta,karsa,rasa dan kebudayaan.contohnya saja seorang profesor yang menyalahgunakan ciptaannya.untuk kepentingan yang membahayakan atau tujuan menguasai dunia.

Manusia dan Peradaban

A. Pengertian peradaban
Terdapat dua istilah yang saling berkaitan, yaitu kebudayaan dan peradaban. Mengenai kedua istilah ini mempunyai pengertian yang bertentangan menurut para ahli, antara lain:
1. Bieren de hann
• Peradaban adalah seluruh kehidupan sosial, politik, ekonomi, dan tekhnik.
• Kebudayaan adalah sesuatu yang berasal dari hasrat dan gairah yang lebih murni, yang berada di atas tujuan yang praktis hubungan masyarakat.
2. Oswald Spengl
• Peradaban adalah kebudayaan yang sudah mati
• Kebudayaan adalah wujud dari seluruh kehidupan adat, industrial filsafat, dan sebagainya.
3. prof. Dr. Koentjoroningrat
• peradaban adalah bagian dari kebudayaan yang halus dan indah.

B. Hakekat hidup manusia
Manusia dalam kehidupan memiliki tiga fungsi, yaitu:
1. sebagai makhluk Tuhan
2. sebagai makhluk individu
3. sebagai makhluk sosial dan budaya

C. Peradaban dan perubahan sosial
1. pengertian dan cakupan perubahan sosial
perubahan sosial merupakan gejala yang melekat di setiap masyarakat, merujuk pada satu pengertian yang intinya, perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi dalam masyarakat atau dalam hubungan interaksi, yang meliputi aspek kehidupan.
2. teori dan bentuk perubahan
a. teori sebab akibat
teori ini didasarkan pada:
• analisis dialektis
• teori tunggal mengenai perubahan sosial
b. teori proses atau arah perubahan sosial
teori ini mempunyai dasar asumsi bahwa sejarah manusia ditandai adanya gejala pertumbuhan, dasar teori ini antara lain:
• teori evolusi unilinier
• teori multilinear

D. Teori-teori mengenai pembangunan, keterbelakangan, dan ketergantungan.
1. Teori Depedensi
Semua peristiwa sosial yang terjadi itu ada sebabnya, adanya teori ini yang menjadi titik tolak kehidupan ekonomi menyebabkan terjadinya keterbelakangan karena adanya penyerahan penghasilah ke daerah pusat.
2. Penyebab perubahan
Adanya introspeksi dan interaksi sosial, pola pikir, kualitas dan kuantitas masyarakat mendorong adanya perubahan sosial. Selain itu menurut Soerjono Soekanto penyebab perubahan sosial ini didasarkan pada:
a. fakator intern
b. faktor ekstern
3. keseimbangan
keseimbangan sosial merupakan situasi dimana segenap lembaga sosial berfungsi dan saling menunjang.

E. Modernisasi
1. konsep modernisasi
menurut para ahli modernisasi adalah perubahan yang disebabkan adanya penyesuaian yang mencari taraf hidup yang lebih baik.
2. syarat-syarat modernisasi
• keorganisasian
• adanya pendidikan
• administrasi memadahi
3. ciri-ciri modernisasi
• kebutuhan materi
• kemajuan tekhnologi
• memberi kemudahan
• ada teori baru

Manusia dan Pengabdian

A. Pengertian Tanggung Jawab dan Pengabdian Tanggung jawab adalah kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja. Yang juga berarti perwujudan dari kesadaran akan kewajiban. Manusia apada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggunng jawab. Disebut demikian karena manusia, selain merupakan makhluk individual dan makhluk social, juga merupakan makhluk tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang besar untuk bertanggung jawab mengingat ia memenhtaskan sejumlah peranan dalam konteks social, individual ataupun teologis. Menurut sifat dasar manusia adalah makhluk yang bermoral dan makluk social, yang saling membutuhkan. Oleh karena itu dalam hal ini manusia tidak harus bertanggung jawab pada dirinya sendiri, tapi juga untuk orang lain-lain, misalnya adalah: a. Tanggung jawab kepada keluarga Masyrakat kecil ialah keluarga. Maka setiap anggota yang ada dalam keluarga tersebut harus bertanggung jawab atas keluarganya, yang menyangkut nama baik keluarga. b. Tanggung Jawab pada Masyarakat Manusia merupakakn anggota masyarakat dan tak akan pernah lepas dari yang namanya kemasyarakatan. Wajarlah apabila segala tingkah laku dan perbuatan harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat. c. Tanggung Jawab kepada Bangsa dan Negara Manusia juga hidup pada suatu Negara yang mempunyai ukuran yang dibuat oleh Negara.yang juga harus dipertanggumg jawabkan apabila terbukti bersalah. d. Tanggung Jawab kepada Tuhan. Manusia hidup dalam perjuangan, begitu firman Tuhan. Tetapi bila manusia tidak bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya, maka segala akibatnya harus dipikul sendiri, penderitaan akibat kelalaian adalah htanggung jawabnya. Meskipun manusia perbuatannya yang saalah dengan segala jalan sesuai kondisi dan kemampuan, namaaun manusia tak dapat lepas dari tanggung jawab diakhirat nanti. Pengabdian sendiri merupakan perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada raja, cinta, kasih sayang, hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan ikhlas. Timbulnya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab. B. Kesadaran Kesadaran adalah keinsyafan akan perbuatannya. Sadar sendiri artinya merasa, tahu atau ingat kepada keadaan sebenarjnya. Jadi kesadaran adalah hati yang telah terbuka atau pikiran yang telah terbuka tentang apa yang telah dikerjakan. Kesadaran moral sangat penting untuk diperhatikan orang,karena pelanggaran moraldapapt berakibat merusak nama. Oleh sebab itu kesadaran moral perlu dijaga oleh setiap individu. Hal ini tidak berarti bahwa kesadaran yang lain tidak penting. Semua kesadran penting, karena ketidak sadaran adalah sal;ah satu hal yang dapat menggoncangkan atau sekurang-kurangnya membuat kepincangan dalam hidup. Justru pada umumnyaorang sadar akn perbuatanya, tetapi tidak disadarai, apakah perbuatan itu melanggar norma sopan santun, norma hokum, atau norma moral. Kalau orang itu ingin berbuat, maka berbuat sajalah. Orang berbuat tanpa kesadaran ini amat sedikit jumlahnya. Halite bisa terjadi karena kekeliruan. Tetapi mungkin jugakarena yang berbuat dalam keadaan tidak sadar.karena itu orang tersebut dapat bebas dari hukuman. C. Pengorbanan Pengorbanan bersal dari kata korban, artinya memberikan secara ikhlas, harta benda, waktu, tenaga pikiran bahkan mungkin nyawa, demi cintanya atau ikatannya dengan suatu atau demi kesetiaan, kebenaran. Disini perbedaan pengabdaian dan pengorbanan tidak sebegitu jelas, karena adanya pengabdian tentu adanya pengorbanan. Pengorbanan sendiri merupakan akibat dari pengabdianyang berupa harta,pikiran perasaandapat bahkan bberupa jiwa.yang diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih. Macam- macam pengornan juga bisa berupa: a. Pengorbanan kepada keluarga Yang pada hakikatnyamanusia hidup berkeluarga, dasar hidup berkkkeluarga adalahb kasih sayang\, dan kasih sayang mememrlukan adanya pengorbanan. b. Pengorbanan kepada masyarakat Manusia adalah mkhlukk social, yang pastinya merasa terikat dengan masyarakatnnya. Karena itu demi pengabdiannyakepada masyarakat ia tidak bebas dari pengorbanan. c. Pengorbanan kepada bangsa dan Negara. Seatiap orang didunaia ini mengakui bahwa manusia merupakananggota suatu bangsa dan warga Negara suatu Negara, dan mempunyai kewajiban antara lain membelanegara. Pembelaan itulah disebut pengorbanan. d. Pengorbanan karena kebenaran Demi kebenaran oaring tidak takut menghadapi apapun, perang kemerdekan misalnya mereka tidak takut mati demi kemerdekan hidup. e. Pengorbanan demi Agama Berkorban demi agama sama halinya kita berkkorban demi cintanya kita kepada Allah. Karena itu wajiblah manusia berkorban demi cinntanya kepada Agama, yang meruppakn juga adalah kebenran yang hakiki.

Manusia dan Keadilan

Konsep Keadilan


Dalam upaya memanusiakan manusia (homohumanus = manusia yang bersikap manusia, berbudaya dan halus). Manusia harus memahami dan menghayati konsep keadilan, penderitaan, cinta kasih, tanggung jawab, pengabdian, pandangan hidup, keindahan dan kegelisahan.
Keadilan adalah pengakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Pengakuan atas hak hidup individu harus diimbangi melalui kerja keras tanpa merugikan pihak lain, karena orang lain punya hak hidup seperti kita. Jadi kita harus member kesempatan pada orang lain untuk mempertahankan hidupnya. Prinsipnya keadilan terletak apada keseimbangan atau keharmonisan antara menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Tindakan-tindakan yang menuntut hak dan lupa pada kewajiban merupakan pemerasan. Sedangkan tindakan yang hanya menjalankan kewajiban tanpa menuntut hak berakibat pada mudah diperbudak atau dipengaruhi orang lain.
Jadi keadilan bila disimpulkan adalah :
1. Kesadaran adanya hak yang sama bagi setiap warga Negara
2. Kesadaran adanya kewajiban yang sama bagi setiap warga Negara
3. Hak dan kewajiban untuk menciptakan kesejahteraan dan kemakmuran yang merata.
Cirri-ciri keadilan adalah :
1. Tidak memihak
2. Sama hak
3. Sah menurut hokum
4. Layak dan wajar
5. Benar secara moral
Sedangkan akibat dari ketidakadilan adalah “
1. Kehancuran : diri, keluarga, perusahaan, masyarakat, bangsa dan Negara
2. Kezaliman yaitu keadaan yang tidak lagi menghargai, menghormati hak-hak orang lain, sewenang-wenang merampas hak orang lain demi keserakahan dan kepuasan nafsu.
Bagaimana agar kita bias memiliki sifat adil ?
1. Tekad bahwa hanya dengan keadilan hidup akan berkah
2. Berlaku adil pada siapapun agar hidup sukses
3. Cari ilmu sebab dengan berilmu dapat mengetahui hak dan kewajiban dan aturan hidup yang benar
4. Menghasilkan masalah dengan data dan informasi yang BAL (benar, akurat, lengkap)
5. Menjadikan keadilan sebagai kunci kebahagiaan, keselamatan, kesuksesan dan kemuliaan dalam hidup.
Macam-macam Keadilan :
1. Keadilan Legal (keadilan moral
Dalam suatu komunitas yang adil, setiap orang menjalankan pekerjaan menurut sifat dasar yang paling cocok baginya (the man behind the gun). Rasa keadilan akan terwujud bila setiap individu melakukan fungsinya sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, keadilan tidak akan terjadi bila ada intervensi pada pihak lain dalam melaksanakan tugas kemasyarakatan dan hal ini dapat memicu pertentangan, konflik dan ketidakserasian.
2. Keadilan Distributive
Keadilan akan terlaksana bila hal yang sama diperlukan secara sama dan hal yang tidak sama diperlakukan secara tidak sama diperlakukan secara tidak sama (justice is done when equals are treated equally). Contoh : gaji pegawai lulusan smu dan sarjana harus dibedakan.

Rabu, 15 Juni 2011

Manusia,Sain,dan Teknologi

Dalam setiap kebudayaan selalu terdapat ilmu pengetahuan atau sains dan teknologi, yang digunakan sebagai acuan untuk menginterpretasikan dan memahami lingkungan beserta isinya, serta digunakan sebagai alat untuk mengeksploitasi, mengolah dan memanfaatkannya untuk pemenuhan kebutuhan-kebutuhan manusia. Sains dan tekhnologi dapat berkembang melalui kreativitas penemuan (discovery), penciptaan (invention), melalui berbagai bentuk inovasi dan rekayasa. Kegunaan nyata IPTEK bagi manusia sangat tergantung dari nilai, moral, norma dan hukum yang mendasarinya. IPTEK tanpa nilai sangat berbahaya dan manusia tanpa IPTEK mencermikan keterbelakangan.
A. IPTEK DAN PERADABAN MANUSIA
Sains dan Teknologi adalah institusi manusiawi; artinya Sains dan Teknologi adalah karya yang dilahirkan manusia. Maka tanpa adanya manusia kedua karya tersebut juga tidak akan ada. Namun ada beda fundamental antara kedua institusi tersebut. Perbedaannya terletak pada sumbernya.
Sains sebagai “body of knowledge” yang kita ketahui saat ini adalah hasil abstraksi manusia dari sumber alami melalui berbagai fenomena yang diamatinya. Kemudian fenomena tersebut direpresentasikan kedalam berbagai model yang membentuk suatu paradigma. Maka kebenaran sains adalah bila dan hanya bila suatu fenomena alami dapat cocok (fit) pada model-model dari suatu paradigma yang berlaku. Bila model dalam suatu paradigma yang dianut tidak lagi dapat merepresentasikan suatu fenomena alami tertentu, maka fenomena tersebut merupakan suatu anomali. Namun anomali tidak dapat terjadi berulang kali. Bila hal demikian ditemui maka paradigma tersebutpun mengalami krisis dan gugur sebagai paradigma yang absah untuk kemudian digantikan oleh model baru yang membentuk paradigma baru pula (Kuhn, 1996). Fenomena alami dan kebenaran yang ada dibaliknya sebenarnya telah beroperasi sejak jauh sebelum manusia ada, misalnya gaya gravitasi dan elektromagnetik, adanya elektron dan neutron didalam atom, proses radioactive decay dan lain sebagainya merupakan kebenaran alami yang telah beroperasi sejak awal sejarah jagad raya ini, jauh sebelum manusia menghuni planet Bumi. Oleh karena itu berbagai kebenaran alami yang terhimpun dalam sains merupakan temuan (discovery) manusia. Namun tanpa manusiapun kebenaran alami tetap beroperasi sebagai sumber dari sains.
Berbeda dari sains, teknologi sepenuhnya bersumber pada manusia itu sendiri. Teknologi diciptakan manusia sebagai instrumen dalam usaha memenuhi kebutuhannya. Teknologi merupakan suatu fenomena sosial. Oleh karena itu tanpa manusia, tanpa masyarakat, teknologipun tiada.
Teknologi diciptakan manusia melalui penerapan (exercise) budidaya akalnya. Manusia harus mendayakan akal pikirannya dalam me-reka teknologi berdasarkan ratio (nalar) dan kemudian membuatnya, me-yasanya, menjadi suatu produk yang kongkrit. Jadi perlu penerapan rekayasa dalam menciptakan teknologi, dan sebaliknya teknologi kemudian akan membantu manusia dalam merekayasa. Inter-relasi dan interaksi antara rekayasa dan teknologi sering sulit dipahami karena seakan terjadi secara obvious atau terjadi sepenuhnya dilatar belakang sehingga luput dari pengamatan. Maka untuk mendapatkan gambaran yang lebih jelas dari peran rekayasa dalam penciptaan teknologi dan sebaliknya, perlu digresi sebentar sampai pada saat asal mula terbentuknya masyarakat manusia.
Sains itu sendiri secara umum didefinisikan sebagai pengetahuan (knowledge) yang didapatkan dengan cara sistematis tentang struktur dan perilaku dari segala fenomena yang ada di jagad raya dan isinya, baik fenomena alam maupun sosial. Sementara itu, teknologi merupakan aplikasi dari sains sebagai respons atas tuntutan manusia akan kehidupan yang lebih baik.
Teknik secara umum diartikan sebagai alat perlengkapan dan metode membuat sesuatu. Teknologi adalah suatu cara untuk teknik memproduksi atau memproses membuat sesuatu yang lebih mengembangkan ketrampilan manusia.
Ada beberapa fase proses teknik yang dialami dalam kehidupan manusia yakni :
a. Fase teknik destruktif. Pada fase ini, untuk memecahkan segala permasalahan dan kebutuhannya, manusia langsung mengambil dari alam, tidak ada usaha untuk mengembalikannya ke alam.
b. Fase teknik konstruktif. Masyarakat pada fase ini telah mampu melakukan penciptaan sehingga menghasilkan kebudayaan baru yang sebelumnya tidak ada di alam. Dengan penciptaan baru ini, sedikit demi sedikit manusia telah menciptakan lingkungan baru yang selalu bermodalkan alam sekitar sehinggamerupakan “ the second nature “ atau alam kedua.
c. Fase modern. Fase ini merupakan puncak perkembangan teknik yang telah dicapai anusia. Teknik modern ini bertitik tolak dari analisa matematis alam, sehingga manusia mampu membangun suatu peradaban baru yaitu peradaban mesin. Cirri peradaban mesin diantaranya adalah kesatuan bahasa internasional sebagai pengantar dan diciptakannya bahasa symbol yang satu , seragam, dan internasional yaitu bahasa “ matematika “.
Tingkatan teknologi berdasarkan penerapannya dapat dibagi sebagai berikut :
Teknologi Tinggi ( Hi – tech ). Suatu jenis teknologi mutakhir yang dikembangkan dari hasil penerapan ilmu pengetahuan terbaru. Contoh : computer, laser, bioteknologi, satelit komunikasi dan sebagainya. Cirri – cirri teknologi ini adalah padat modal, didukung rasilitas riset dan pengembangannya, biaya perawatan tinggi, ketrampilan operatornya tinggi dan masyarakat penggunanya ilmiah.
Teknologi Madya. Suatu jenis teknologi yang dapat dikembangkan dan didukung masyarakat yang lebih sederahan dan dapat digunakan dengan biaya dan kegunaan yang paling menguntungkan. Ciri teknologi madya adalah tidak memerlukan modal yang terlalu besar dan tidak memerlukan pengetahuan baru, karena telah bersifat rutin. Penerapan teknologi maday ini bersifat setengah padat modal da padat karya, unsur – unsur yang mendukung industrinya biasanya dapat diperoleh di dalam negeri dan keterampilan pekerjanya tidak terlalu tinggi.
Teknologi Tepat Guna. Teknologi ini dicirikan dengan skala modal kecil, peralatan yang digunakan sederhana dan pelaksanaannya bersifat padat karya. Biasanya dilakukan di negara – negara berkembang, karena dapat membantu perekonomian pedesaan, mengurangi urbanisasi dan menciptakan tradisi teknologi dari tingkat paling sederhana.
Dengan kemajuan pesat ilmu pengetahuan dan teknologi terutama di bidang teknologi informasi dan teknologi transportasi yang dicapai manusia pada unjung pertengahan kedua abad ke XX, memungkinkan arus informasi menjadi serba cepat: apa dan oleh siapa dari seluruh muka bumi (bahkan sebagian jagat raya) – menembus ke seluruh lapisan masyarakat dengan bebas tanpa membedakan siapa dia si penerima. Tanpa mengenal batas jarak dan waktu, negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor lainnya yang dapat menghambat bertukar pikiran. Berikut ini akan dijelaskan mengenai pengaruh perkembangan IPTEK terhadap beberapa pola kemasyarakatan.
B. PERKEMBANGAN IPTEK DALAM PEMBANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Perkembangan IPTEK telah membawa kemajuan dan kemudahan serta perubahan pada kehidupan manusia. Berbagai manfaatnya dapat terasa pada era sekarang ini dimana semua perlahan beralih dari sesutau yang sederhana menjadi sesuatu yang lebih modern.
Pengembangan IPTEK dalam pertimbangan nilai etis dan religious
Mengembangkan nilai-nilai dan budaya iptek pada dasarnya adalah melakukan transformasi dari masyarakat berbudaya tradisional menjadi masyarakat yang berpikir analitis kritis dan berketerampilan iptek dengan tetap menjunjung/memelihara nilai-nilai agama, keimanan, dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, serta nilai-nilai luhur budaya bangsa
Manusia sebagai makhluk yang berakal budi tidak henti-hentinya mengembangkan pengetahuannya. Akibatnya teknologi berkembang sangat cepat dan tidak terbendung seperti tampak dalam teknologi persenjataan, computer informasi, kedokteran, biologi dan pangan. Kemajuan teknologi tersebut bila tidak disertai dengan nilai etika akan menghancurkan hidup manusia sendiri seperti terbukti dengan perang Irak, pemanasan global, daya tahan manusia yang semakin rendah, pemiskinan sebagian penduduk dunia, makin cepat habisnya sumber alam, rusaknya ekologi, dan ketidakadilan. Pertanyaan yang secara etis dan kritis harus diajukan adalah, apakah teknologi yang kita kembangkan sungguh demi kebahagiaan manusia secara menyeluruh? “Nilai kemanusiaan” sebagai salah satu nilai etika perlu ditaati dalam mengembangkan teknologi
Memasuki abad ke 21, berarti menapaki abad global. Akibat perkembangan tehnologi informasi dan transportasi, dunia Inteernasional pada abad ini mengalami sebuah perubahan besar, yang dikenal dengan era global. Dalam era demikian, situasi dunia menjadi amat transparan, jendela internasional, terdapat hampir disetiap rumah. Apa yang terjadi dsalah satu sudut bumi dalam waktu singkat dapat ditangkap dari beerbagai belahan dunia, pintu gerbang antar Negara semakin teerbuka, sekat sekat budaya semakin hilang dan ujung ujungnya akan terbentuk apa yang disebut Jhon Neisbitt sebagai Gaya Hidup Global.
Abad ini ditandai dengan kemajuan sains dan teknologi yang sangat pesat. Kemajuan itu terutama dipacu oleh kemajuan teknologi computer dan informasi sehingga zaman ini sering disebut era revolusi baru yaitu revolusi informasi.Produk dari kemajuan sains dan teknologi kian canggih dan bermutu. Hampir dalam semua bidang kehidupan kita dapat menikmati produk teknologi modern mulai dari peralatan rumah tangga sampai dengan peralatan industri yang besar. Dengan semua kemajuan itu hidup manusia dipermudah, diperlancar, dan lebih sejahtera. Tetapi di sisi yang lain, kita melihat bahwa berbagai kemajuan tersebut juga membawa dampak negatif bagi kehidupan manusia seperti lingkungan hidup yang tidak nyaman, ketidakadilan dan bahkan penghancuran kelompok manusia.
Secara umum, etika menuntut kejujuran dan dalam iptek ini berarti kejujuran ilmiah (scientific honesty). Mengubah, menambah, dan mengurangi data demi kepentingan tertentu termasuk dalam ketidakjujuran ilmiah. Mengubah dan menambah data dengan rekaan sendiri dapat dimaksudkan agar kurvanya memperlihatkan kecenderungan yang diinginkan. Mungkin penelitinya sendiri yang menginginkan agar hasil penelitiannya sesuai dengan teori yang sudah mapan. Mungkin penaja (sponsor) peneliti itu yang ingin menonjolkan citra produk industrinya. Mereka-reka data semacam itu merupakan the sin of commission. Sebaliknya membuang sebagian data yang “memperburuk” hasil penelitian adalah the sin commission. Penghapusan data yagn “jelek” itu mungkin dimaksudkan oleh penelitinya agar analisis datanya memperlihatkan keterandalan (realibility) yang lebih baik. Lebih jahat lagi kalau dosa komisi itu dilakukan untuk menyembunyikan efek samping yang negatif dari produk yang diteliti. Ketidakjujuran ilmiah semacam ini pernah dilakukan peneliti yang ditaja pabrik penyedap rasa (monosodium glutamate) di Thailand.
Kalau data yang dibuang itu dinilai sebagai penyimpangan dari kelompok yang sedang diteliti, dan karenanya harus ikut diolah, kejujuran ilmiah menuntut penjelasan tentang penghapusannya. Perlu juga disebutkan patokan yang dipakai untuk menentukan ambang nilai data yang harus ikut dianalisis, misalnya patokan Chauvenet.
Sekarang umat manusia menghadapi masalah-masalah yang sangat serius, yang menyangkut teknologi dan dampaknya pada lingkungan. Kenyataan ini memunculkan pertanyaan-pertanyaan yang mendasar tentang etika:
a. Norma-norma etika (dan agama) yang seperti apakah yang harus kita patuhi dalam penelitian di bidang bioteknologi, fisika nuklir dan zarah keunsuran, serta astronomi dan astrofisika?
b. Dalam penelitian kedokteran dan genetika, apakah arti kehidupan?
c. Dalam penelitian dampak teknologi terhadap lingkungan, bagaimana seharusnya hubungan manusia dengan alam, baik yang nirnyawa(the inanimate world) maupun yang bernyawa.
d. Apakah masyarakat yang baik itu, dan dapatkah dikembangkan pengertian yang universal tentang kebaikan bersama yang melampaui individualisme, nasionalisme, dan bahkan antroposentrisme?
Dalam bioteknologi (termasuk rekayasa genetika) dan kedokteran, pertanyaan tentang arti, mulai dan berakhirnya kehidupan sangat penad (relevant). Apakah orang yang berada dalam keadaan koma dan fungsi faal serta metabolismenya harus dipertahankan dengan alat-alat kedokteran elektronik dalam jangka panjang yang tidak tertentu masih mempunyai kehidupan yang berarti ? Tak bolehkah ia minta (misalnya sebelum terlelap dalam keadaan seperti itu), atau diberi, euthanasia berdasarkan informed consent dari keluarganya yang paling dekat? Ini mengacu ke arti dan berakhirnya kehidupan. Mulainya kehidupan, penting untuk diketahui atau ditetapkan (dengan pertimbangan ilmu dan agama) untuk menentukan etis dan tidaknya menstrual regulation (“MR”) dan aborsi, terutama dalam hal indikasi medis dari risiko bagi ovum yang telah dibuahi dan terlebih-lebih lagi bagi ibunya, kurang meyakinkan.
Bioteknologi/rekayasa genetika mungkin hanya boleh dianggap etis jika tingkat kegagalannya yang mematikan embrio relative rendah dan – bila menyangkut manusia – hanya mengarah ke eugenika negatif. Tanaman dan organisme harus disikapi dengan hati-hati, baik dari segi perkembangan jangka panjangnya yang secara antropo sentries mungkin membahayakan kehidupan kita, maupun dari segi pengaturannya dalam tata hukum dan ekonomi internasional yang biasanya lebih menguntungkan negara-negara maju. Etiskah untuk mematenkan organisme dan tanaman yang telah diubah secara genetic (genetically modified)? Adilkah itu dan apakah itu tidak mengancam kelestarian plasma nutfah? Keadilan yang dimaksudkan di sini adalah keadilan agihan (distributive justice). Pengagihannya bukan hanya secara spatial, tetapi juga secara temporal. Dimensi spatiotemporal dari keadilan distributive ini tersirat dalam pengertian tentang “pembangunan yang terlanjutkan” (sustainable development) menurut Gro Harlem Brundtland.

Manusia Moral dan Hukum

1. Hubungan Manusia dengan Moral
Moral hampir sama dengan etika. Etika adalah ilmu tentang apa yang biasa dilakukan atau ilmu tentang adat kebiasaan. Beberapa unsure dari kaidah moral yaitu:
Hati nurani
Kebebasan dan tanggung jawab
Nilai dan norma moral

2. Hubungan Manusia dengan Hukum
Karakteristik dari hokum:
Adanya unsur perintah atau larangan
Perintah atau larangan tersebut harus dipatuhi oleh setiap orang
Beberapa sumber hukum formal yaitu:
Undang-undang
Kebiasaan
Keputusan-keputusan hakim
Trakat
Pendapat sarjana hukum
Hokum menurut beberapa sudut pandang, yaitu:
a. Menurut sumbernya
Hukum undang-undang
Hukum kebiasaan
Hukum traktat
Hukum jurisprudensi
b. Menurut bentuknya
Hukum tertulis
Hukum tak tertulis
c. Menurut tempat berlakunya
Hukum nasiona
Hukum internasional
Hukum asing
d. Menuruut waktu berlakunya
Ius Constitutum (hukum positif)
Ius Constituendum
Hukum Asasi (hukum alam)
e. Menurut sifatnya
Hukum yang memaksa
Hukum yang mengatur (pelengkap)

Di Indonesia, hukum dibedakan menjadi dua yaitu:
Hukum Publik (hukum umum) à hukum tata Negara, hukum pidana, hukum acara pidana dan hukum internasional
Hukum sipil (hukum privat) à hukum perdata, hukum acara perdata dan hukum dagang
3. Hubungan Hukum dengan Moral
  Kualitas hukum sebagian besar ditentukan oleh mutu moralnya. Sebaliknya moral pun membutuhkan hukum. Hukum bisa meningkatkan dampak sosial dari moralitas. Perbedaan hokum dan moral:
Hukum dalam bentuk tulisah dan dijabarkan sanksinya bagi pelanggar hokum (lebih objektif). Moral tidak dalam tulisan (lebih subjektif)
Hukum membatasi tignkah laku yang bersifat lahiriah, sedangkan moral mencakup perilaku lahirriah dan batiniah.
Sangsi hukum dapat dipaksakan, sedangkan sangsi moral tidak dapat dipaksakan.
Hukum didasarkan atas kehendak masyarakat/Negara. Moral didasarkan pada norma-norma moral yang melebihi dari individu dan masyarakat.

Minggu, 10 April 2011

POSTING 2

Do you know latent social problems? Mengapa  bisa begitu,jelaskan ,solusinya???

Masalah sosial laten (latent social Problems)merupakan masalah  sosial yang sebenarnya sudah ada,walaupun belum meluas,namun oleh sekelompok masyarakat di tutupi dan dianggap tidak ada.misalnya masalah konflik social yang disebabkan oleh suku,ras,agama dan antar golongan.
Negara indonesia ini terdiri dari berbagai pulau-pulau,suku,ras yang beraneka ragam.keanekaragaman ini yang membuat negara indonesia  disebut kaya,baik dalm sumber daya alam ataupun dalam kebudayaannya.bahkan agama sekalipun.nah disinilah awal mulanya masalah sosial laten.dalam sebuah ras,suku,atau agama masing-masing menganggap bahwa merekalah yang paling baik,teratur,dan memiliki kedudukan lebih tinggi .sehingga menyebabkan perselisihan dengan ras,suku,ataupun agama lain.
munkin hanya sebagian kecil yang tamapk dinantara masalah social laten.misalnya saja pertengkaran antar umat beda agama,atau penghinaan antara suku 1 dengan yang lainya.tetapi sebenarnya masalah ini sudah lama terjadi hanya saja oleh sekelompok masyarakat ditutup-tutupi.
 Solusi darp pada masalah sosial laten ini ,menurut saya adalah hendaknya keanekaragaman kita baik dalm hal ras,suku,agama ataupun budaya ini menjadikan kita bersatu dan menjaga persatuan,bukan malah saling berselisih.itu yang akan membuat ketahan negara kita semakin kuat dan tidak mudah di goyahkan oleh orang lain,selain itu perlunya toleransi dan rasa tenggang rasa antar kita sebagai makhluk hidup dan sebagai makhluk tuhan yang maha esa.

POSTING 1

Cinta,sayang,kasih kemesraan,pemujaan yang terselimuti nilai,norma dan agama bisa membawa pada kehidupan manusia yang homohumanus,tapi kenyataan terjadi,mengapa ada dehumanisasi(ibu dalang pembunuhan anak ,kekasih membunuh kekasihnya sendiri) mengapa semua ini terjadi?jelaskan???

menurut pendapat saya ,memang cinta itu seharusnya di dasari oleh norma,nilai,serta agama agar cinta yang kita berikan itu dapat memberikan ketenangan pada diri kita ataupun terhadap orang yang kita cintai.kalaupun sampai terjadi dehumanisasi ibu dalang pebunuhan anak,atau kekasih membunuh pacarnya sendiri itu mungkin disebabkan karena nafsu yang lebih besar dan dominan menguasai oarang tersebut,ketimbang rasa kecintaan oranr tersebut,serta kurangnya dasar-dasar agama.karena sesungguhnya agama yang akan membawa kita pada pada kemaslahatan.Kesabaran juga merupakan kunci penting karena mungkin saja dalam kasus ini anak atau sang kekasih tersebut melakukan hal yang membuat ibu  dan pacarnya tadi sampai tega membunuhnya.
tapi semuanya itu kembali lagi pada pribadi masing-masing dalam menjaga keimanan serta kesabaran sehingga hal ini tidak lagi terjadi.

Minggu, 27 Maret 2011

Manusia sebagai Makhluk Budaya

Manusia adalah makhluk budaya atinya yang berkemampuan  menciptakan kebaikan ,kebenaran,keadilan dan bertanggung jawab.Tujuan dari pemahaman bahwa manusia sebagai makhluk budaya agar dapat di jadikan dasar pengetahuan dalam mempertimbangkan dan mensikapi berbagai problematik budaya yang berkembang di masyarakat sehingga manusia tidak semata-mata merupakan makhluk biologis saja namun juga sebagai makhluk sosial,ekonomi,politik dan makhluk  budaya.

Menurut Koentjaraningrat:"kebudayaan adalah keseluruhan system gagasan,tindakan, dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar".
Kebudayaan perlu di kaji agar kita bisa mengembangkan kepribadian dan wawasan berfikir.kebudayaan diciptakan  manusia dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam rangka mempertahankan hidup serta meningkatkan kesejahteraanya.

Adapun wujud dari kebudayaan :
1. ide (gagasan),adalah konsep pikiran manusia yang menjadi system budaya yang jadi adat istiadat
2.activity,yaitu kompleks aktivitas yang saling berinteraksi yang kemudian menjadi system social atau pola aktivitas.
3.benda budaya,sebagai hasil dari aktivitas.

 Adapun yang menjadi unsur kebudayaan adalah:bahasa,sistem teknologi,mata pencaharian,organisasi sosial,sistem pengetahuan,religi,dan kesenian.

Peran Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Makhluk Sosial

Sebagai makahluk individu,manusia memiliki harkat dan martabat yang mulia .setiap manusia dilahirkan sama dengan harkat dan martabat yang sama pula.Manusia sebagai makhluk individu berupaya merealisasikan segenap potensi dirinya,baik potensi jasmani maupun potensi rohani
 Manusia sebagai pribadi adalah berhakikat sosial. artinya manusia akan senantiasa dan selalu berhubungan dengan orang lain.manusia tidak mungkin hidup sendiri tanpa bantuan orang lain .kebutuhanakan lain dan interaksi sosisl membentuk kehidupan berkelompok pada manusia.
dalam dimensi individu,muncul hak-hak dasar manusia,kewajiban dasar manusia adalah menghargai hak dasar orang lain serta mentaati norma-norma yang berlaku di masyarakatnya.
manusia sebagai makhluk sosial memiliki implikasi -implikasi:
a. kesadaran akan ketidak berdayaan manusia bila seorang diri
b. kesadaran untuk senantiasa dan harus berinteraksi dengan orang lain.
c. penghargaan akan hak-hak orang lain
d.ketaatan terhadap norma-norma yang berlaku.

sebagai makhluk individu ataupun makhluk sosial hendaknya manusia memiliki kepribadian,yang dimaksud dengan kepribadian adalah susunan unsur-unsur akal dan jiwa yang di bangun oleh perasaan,pengetahuan dan dorongan.

Jumat, 25 Maret 2011

Manusia Sebagai Makhluk Inividu dan Sosial (blog ke 3)

1.. Manusia  sebagai makhluk individu
 individu berasal dari kata in dan divided.dalam bahasa inggris in adalah salah satuya mengandung pengertian  tidak,sedangkan devided artinya terbagi.setiap  manusia memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri,tidak ada manusia yang persis sama.faktor lingkungan  ikut berperan dalam  pembentukan karakteristik yang khas dari seorang .
karakteristik yang khas dari seseorang dapat kita sebut dengan  kepribadian
2.Manusia sebagai makhluk sosial
 manusia sebagai individu ternyata tidak mampu hidup sendiri.ia dalam menjalani kehidupannya akan senantiasa bersama dan bergantung pada manusia lainya.
ada beberapa alasan bahwa manusia dikatakan makhluk sosial:
a.manusia tunduk  pada aturan ,norma sosial.
b.manusia memiliki kebutuhan untuk berinteaksi dengan orang lain
c.potensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia.

pengertian ilmu sosial ,ilmu budaya

1. pengertian ilmu sosial
dalam dunia pengajaran,ilmu-ilmu sosial mengalami perkembangan sehingga timbul paham studi sosial(social studies) kalau di indonesia IPS.
ips adalah fusi dari sejumlah mata pelajarann sosial.ilmu sosial di namakan demikian karena ilmu tersebut mengambil masyarakat atau kehidupan bersama sebagai objek yang di pelajarinya.

2. ilmu budaya
ilmu budaya adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai aspek-aspek yang paling mendasar dalm kehidupan manusia sebagai makhluk berbudaya(homohumanus) dan masalh-masalah yang menyertainya,sering disebut sebagai humanities yang merupalkan pengetahuan yang di harapkan dapat memberikan pengetahuan tentang konsep-konsep yang dapat di gunakan untuk masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

materi ilmu budaya dari bahan pengetahuan humaniora seperti filsafat,teologia,ilmu hukum,sejarah,bahasa,kesususastraan dan seni.hunaniora mengajarkan bahan ajaran yang mencerminkan keutuhan manusia dan membanru agar manusia lebih manusiawi.humaniora adalah seperangkat sikap,perilaku,moral manusia terhadap sesamanya sedangkan humanities adalah pengetahuan kebudayaan.

Kamis, 03 Maret 2011

Blog ini dibuat untuk memenuhi tugas ISBD yang diampu oleh Drs.Ana Maulana,M.Pd


Sarjana diharapkan mempunyai tiga jenis kemampuan:
1.       Kemampuan personal/personality
2.       Kemampuan akademik
3.       Kemampuan prosesional

Harapan
1.       Manusia unggul secara intelektual
2.       Anggun secara moral
3.       Kompeten menguasai iptek
4.       Memiliki komitmen tinggi

Lapisan kehidupan masyarakat (stratipikasi sosial)
1.       Upper class
2.       Middle class
3.       Lower class